PREEKLAMPSIA RINGAN
A.
Pengertian
Preeklampsia
- Preeklampsia adalah
penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan edema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 pada kehamilan, tetapi dapat
terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa (Ilmu kebidanan, 2008).
- Preeklampsia adalah kumpulan
gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri
dari hipertensi, proteinuria dan edema, ibu tersebut tidak menunjukan tanda-
tanda kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya (Muchtar R., 1998).
B.
Pengertian Preeklampsia Ringan
- Preeklampsia ringan adalah tekanan darah siastolik dan diastolik 90-40 mmHg
dengan 2 pengukuran bergerak 4 jam pada kehamilan > 20 minggu.
- Preeklampsia ringan
adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan (Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo, Fak UI Jakarta, 1998).
C.
Etiologi
Penyebab
preeklampsia secara pasti belum di ketahui. Teori yang banyak di kemukakan
sebagai penyebabnya adalah iskemia plasenta atau kurangnya sirkulasi O2 ke
plasenta. Faktor
predisposisi atau terjadinya preeklamsia, antara lain:
1.
Usia ekstrim (35 tahun)
Resiko
terjadinya Preeklampsia meningkat seiring dengan peningkatan usia (peningkatan
resiko 1,3 per 5 tahun peningkatan usia) dan dengan interval antar kehamilan
(1,5 per 5 tahun interval antara kehamilan pertama dan kedua). Resiko
terjadinya Preeklampsia pada wanita usia belasan terutama adalah karena lebih
singkatnya. Sedang pada wanita usia lanjut terutama karena makin tua usia makin
berkurang kemampuannya dalam mengatasi terjadinya respon inflamasi sistemik dan
stress regangan hemodinamik.
2.
Riwayat Preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
Riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
memberikan resiko sebesar 13,1 % untuk terjadinya Preeklampsia pada kehamilan
kedua dengan partner yang sama.
3.
Riwayat keluarga yang mengalami preeclampsia
Preeklampsia memiliki kecenderungan untuk
diturunkan secara familial.
4.
Penyakit yang mendasari yaitu:
a.
Hipertensi kronis dan penyakit ginjal.
b.
Obesitas, resistensi insulin dan diabetes.
c. Gangguan thrombofilik.
d. Faktor eksogen: merokok, stress, tekanan
psikososial yang berhubungan dengan pekerjaan, latihan fisik,Infeksi saluran
kemih.
D.
Klasifikasi
Preeklampsia dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1. Preeklampsia ringan
Ciri-ciri preeklampsia
ringan, yaitu:
a. Tekanan darah 140/90 mmHg
atau lebih yang diukur pada posisi berbaring telentang, atau kenaikan sistol
30 mmHg atau lebih cara pengukuran sekurang-urangnnya pada 2 kali
pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.
b. Edema umum, kaki, jari
tangan, dan muka atau kehamilan berat badan 1 kg lebih atau lebih perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif
0,3 gram atau lebih perliter: kwalitatif 1+ atau 2+ pada urun kater atau
midstream.
2. Preeklampsia berat
Ciri-ciri preeklampsia
ringan, yaitu:
a. Tekanan darah 16/110 mmHg
atau lebih.
b. Proteinuria 5 gram atau
lebih perliter.
c.
Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500cc per 24 jam.
d.
Adanya gangguian serbral, gangguan visus, dan rasa nyeri di pigastrium.
e.
Terdapat edema paru dan sisanosis.
3.
Eklampsia
Ciri-ciri eklampsia,
yaitu:
a.
Kejang
b.
Tekanan darah >90 mmHg
c.
Proteinuria 20 minggu
d.
Koma, dan gejala lainnya hampir sama dengan
preeclampsia berat
E.
Patofisiologi
Preeklamsi ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian besar pemeriksaaan anatomik
patologik berasal dari penderita eklampsi yang meninggal. Pada penyelidikan
akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan
anatomi-patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak berbeda dari
pada ditemukakan pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa tidak ada
perubahan histopatologik khas pada pre-eklamsi dan eklamsi. Perdarahan, infark,
nerkosis ditemukan dalam berbagai alat tubuh.
F. Gambaran Klinik
1. Gejala
Subjektif
Pada Preeklampsia
didapatkan sakit kepala di daerah frontal, skotoma, diplopia, penglihatan
kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah-muntah karena
perdarahan subkapsuer spasme areriol. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada
Preeklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklamsia akan timbul.
Tekanan darahpun akan meningkat lebih tinggi, edema dan proteinuria bertambah
meningkat.
2.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik
yang dapat ditemukan meliputi; peningkatan tekanan sistolik 30 mmHg dan
diastolic 15 mmHg atau tekanan darah meningkat lebih dari 140/90 mmHg. Tekanan darah pada
Preeklampsia berat meningkat lebih dari 160/110 mmHg dan disertai kerusakan
beberapa organ. Selain itu kita juga akan menemukan takikarda, takipnu, edema
paru, perubahan kesadaran, hipertensi ensefalopati, hiperefleksia, perdarahan
otak.
G. Pengobatan untuk Preeklampsia
1. Istirahat total (bed-rest)
Menyarankan untuk berbaring pada sisi kiri saat
beristirahat.hal ini
akan meningkatkan aliran darah dan mengurangi beban pembuluh darah besar.
2. Pemeriksaan hamil
Bila terjadi perubahan
perasaan dan gerak janin dalam rahim segera datang ketempat pemeriksaan dan sering melakukan pemeriksaan sebelum kelahiran.
Tujuan kunjungan adalah deteksi dini sehingga tidak perlu dirawat dan kondisi
ibu-anak baik pada akhirnya.
3. Mengurangi makan garam apabila berat badan bertambah atau edema.
4.
Minum 8 gelas air per
hari
5. Mencegah kenaikan
peningkatan tekanan darah (berlanjut menjadi pre eklampsi berat),dengan
memberikan obat Nefidipin 1 tablet sublingual 500 ml grm Sedativa ringan:
Phenobarbital 3 x30mg.
H.
Cara Pencegahan
Sampai saat ini, tidak ada cara pasti untuk
mencegah preeklamsia. Ada faktor-faktor yang dapat penyebab terjadinya tekanan
darah tinggi yang dapat dikontrol, ada juga yang tidak. Ikuti instruksi dokter
mengenai diet dan olahraga diantaranya:
1.
Gunakan sedikit garam atau sama sekali tanpa garam
pada makanan anda.
2. Minum
6-8 gelas air sehari.
3. Jangan
banyak makan makanan yang digoreng dan junkfood.
4. Olahraga
yang cukup Angkat kaki beberapa kali
dalam sehari.
5. Hindari minum alkohol
6. Hindari minuman yang mengandung kafein Dokter mungkin akan menyarankan
untuk minum obat dan makan suplemen tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar