Selasa, 09 Juni 2015

Bagaimana Cara Pemasangan NGT?

NASOGASTRIC TUBE (NGT)

1.    Pengertian
Pemasangan Nasogastric Tube (NGT) merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien dengan tujuan memasukkan makanan cair atau obat obatan, mengeluarkan cairan dalam lambung, melakukan irigasi karena adanya pendarahan lambung atau keracuanan, mengurangi mual atau muntah setelah pembedahan dan mengambil spesimen dalam lambung untuk bahan pemeriksaan. Nasogastric tube (NGT) sering digunakan untuk menhisap isi lambung, juga digunakan untuk memasukkan obat-obatan dan makanan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat ( Metheny dan Titler,2001 )

“Nasogastric” terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani, Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal dari Latin “nasus”untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani “gaster” yang artinya the paunch ( perut gendut ) atau yang berhubungan dengan perut. Istilah “nasogastric” bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada tahun 1942. Sebagai pemasangan NGT , harus berhati-hati dalam melaksanakan tindakan serta memperhatikan keunikan variasi didalam melaksanakan tindakan secara aman dan nyaman ( Walley dan Wong,2001 ).

2.    Tujuan dan Manfaat Tindakan
a. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung (cairan,udara,darah,racun).
b.    Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi).
c.    Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung.
d.   Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia.
e.    Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia).

3.    Indikasi Pemakaian NGT
a.    Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan.
b.    Keracunan makanan minuman.
c.    Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT.
d.   Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung

4.    Kontraindikasi NGT
Nasogastric tubetidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu memasang NGT,seperti:
a.    ¨Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau anterior fossa skull fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan melewati criboform plate, ini akan menimbulkan penetrasi intracranial.
b.    Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices, alkali ingestion juga beresiko untuk esophageal penetration.
c.    Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu memasukan NGT, pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu sebelum NGT.
d.   Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini mempunyai kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan makanan.

5.    Macam dan Ukuran NGT
a.    Macam-macam NGT:
1.    Selang NGT dari karet.
2.    Selang NGT dari bahan plastic.
3.    Selang NGT dari bahan silicon.
b.    Ukuran NGT:
1.    Nomor 14-20 untuk ukuran dewasa
2.    Nomor 8-16 untuk anak-anak
3.    nomor 5-7 untuk bayi.

6.    Persiapan Alat
a.    Selang nasogastrik sesuai ukuran  (ukuran 14-18 fr)
b.    Pelumas/ jelly
c.    Spuit berujung kateter 50 ml
d.   Stetoskop
e.    Lampu senter/ pen light
f.     Klem
g.    Handuk kecil
h.    Tissue
i.      Spatel lidah
j.      Sarung tangan dispossible
k.    Plester
l.      Nierbekken
m.  Bak instrumen

7.    Prosedur Pelaksanaan
a.    Cuci tangan dan atur peralatan.
b.    Jelaskan prosedur pada pasien.
c.    Bantu pasien untuk posisi Fowler.
d.    Berdirilah disisi kanan tempat tidur pasien bila anda bertangan dominan kanan(atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri).
e.    Periksa dan perbaiki kepatenan nasal. Minta pasien untuk bernafas melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas. Periksa adakah infeksi, dll.
f.     Tempatkan handuk mandi diatas dada pasien.
g.    Persiapkan tissue dalam jangkauan.
h.    Gunakan sarung tangan.
i.      Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.
Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum; tandai lokasi di tonjolan sternum dengan plester kecil.
j.      Minta pasien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih.
k.    Pada saat anda memasukkan selang lebih dalam ke hidung, minta pasien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut.
l.      Ketika selang terlihat dan pasien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan pasien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan.
m.  Masukkan selang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa memaksa saat pasien menelan (jika pasien batuk atau slang menggulung di tenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong pasien untuk bernafas dalam.
n.    Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta pasien membuka mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.
o.    Untuk mengamankan selang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari selang.
p.    Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah pasien. Pita karet dapat Digunakan untuk memfiksasi slang.

Catatan:
Posisi Fowler : Pasien duduk setengah tegak (45 – 60 derajat ) , lutut boleh ditekuk atau lurus. Ada 3 jenis posisi fowler:
a.    High Fowler : Kepala pasien diangkat 80-90 derajat.
b.    Semi Fowler : Kepala pasien diangkat 30-45 derajat.

c.    Low  Fowler : Kepala pasien diangkat < 30 derajat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar